-->
BLANTERWISDOM101

Sebab Kebocoran Anus

12/02/15
Kebanyakan orang mengalami sembelit atau kesulitan buang air besar. Namun, ada juga kondisi yang sulit menahan buang air besar. Kondisi ini karena kelainan kebocoran anus atau Accidental Bowel Leakage (ABL), di mana seseorang kehilangan kontrol untuk menahan buang air besar.
Accidental Bowel Leakage atau ABL adalah kelainan yang membuat seseorang tidak mempunyai kontrol atas katup anusnya, sehingga seringkali tidak dapat menahan keluarnya angin maupun tinja. Kondisi ini, dapat diatasi dengan operasi yang dilakukan oleh ahli bedah khusus kolorektal, yang menangani usus dan anus.
Kebanyakan, penderita ABL yang tercatat dalam data statistik lebih didominasi oleh para wanita dibanding pria. Terutama, mereka yang sebelumnya sudah menjalani perawatan intensif di rumah, umumnya adalah para wanita atau pria berusia lanjut. Kondisi ini banyak dialami oleh mereka yang berusia lanjut, karena kondisi otot sphincter mereka sudah longgar.

Penyebab ABL (Accidental Bowel Leakage)
Kontrol yang hilang pada anus dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor. Pertama, adanya pergerakan pencernaan yang terlalu cepat, membuat tubuh seseorang belum siap menahannya, sehingga terjadi kebocoran. Kondisi tersebut biasanya akan dialami oleh orang-orang yang memiliki masalah sindrom pencernaan yang terganggu, serta peradangan pencernaan atau colitis. Konsistensi tinjalah yang menjadi penyebab hilangnya kontrol. Kondisi lainnya adalah, terjadinya diare akibat infeksi, peradangan atau keracunan makanan, juga dapat membuat hilangnya kontrol pada anus.
Dalam kondisi normal, rektum atau anus mampu merenggang untuk menahan tinja maupun gas yang ada di dalamnya, memberi waktu bagi seseorang untuk pergi ke toilet. Saat rektum dipenuhi tinja yang seharusnya dibuang atau ada massa abnormal yang tumbuh di sekitarnya, kontrol pun dapat hilang, sehingga terjadi kebocoran.
Untuk mencegah terjadinya hal ini, diperlukan kepekaan alami dari saraf yang tersusun di tubuh manusia. Saat saraf ini bermasalah, seperti akibat serangan stroke, dapat terjadi gangguan perasa pada rectum, sehingga saat  gas maupun tinja memenuhi rectum, takkan terasa apapun dan bocor sebelum disadari adanya keperluan untuk ke toilet.
Otot yang mengontrol hal ini disebut sebagai otot sphincter, lingkaran otot yang ada di sekeliling bukaan anus, yang berfungsi menjaga terbuka dan tertutupnya anus. Otot sphincter dalam kondisi normal, akan mampu menjaga anus tetap terutup saat tidak sedang aktif bekerja dan harus mampu meremas untuk mengetatkan anus, saat tinja atau gas memasuki area anus.
Baca juga : Cara mengobati kanker payudara stadium awal


Seiring dengan pertambahan usia, kekuatan otot sphincter perlahan berkurang. Selain karena usia, cedera saat melahirkan atau setelah operasi rektum juga dapat memengaruhi kondisi otot sphincter. Jika ditangani dengan cepat, cedera otot sphincter biasanya bisa kembali seperti semula. Jika tidak, dapat muncul kekosongan dalam lingkaran otot, sehingga anus tidak dapat menutup dengan sempurna.
Terdapat dua buah saraf yang menstimulasi otot sphincter, sehingga jika saraf-saraf ini cedera, otot sphincter pun dapat melemah. Cedera ini dapat terjadi tidak hanya karena proses persalinan, juga karena adanya tekanan besar saat buang air besar. Jaringan anus yang sering terdorong keluar yang disebut sebagai rectal prolapse ini, juga dapat menyebabkan rusaknya saraf otot sphincter.
Untuk memastikan apakah terjadi masalah pada otot sphincter, dokter akan melakukan pemeriksaan di seputar pelvis dengan memasukkan kateter ke dalam anus, untuk merekam tekanan pada anus saat pasien mengetatkan dan merilekskan otot sphincter. Pemeriksaan ultrasound yang alatnya dimasukkan ke dalam anus atau dengan foto X-ray, juga dapat menunjukkan foto otot tersebut dan menunjukkan bagian mana yang mengalami cedera.
Efek samping dari kebocoran anus ini adalah adanya iritasi kulit. Setelah mengeluarkan isi dalam perut, usahakan untuk menjaga kulit tetap kering. Penggunaan krim pelembab dapat membantu kulit di sekitar anus dalam kondisi lembap. (PA)

Share This :